Kamis, 17 Maret 2016

(8) Gowes Mudik Semarang-Lahat: Hari ke-6, Serang-Merak, Akhir Etape 1



Menurut jadwal yang kususun, hari ke-6, pagi-pagi sekali harusnya aku sudah menyeberang ke pulau Sumatera. Ini supaya tidak terkena  malam saat tiba di Bandarlampung. Namun, faktanya, aku ‘sedikit’ mundur dari jadwal. Aku masih berada sekitar 45 km atau berjarak 2,5 jam dari Merak. Kemunduran ‘sedikit’ ini berdampak besar, aku terjebak malam di jalur Bakauheni-Bandarlampung.

Pagi sekitar pukul  07.00, setelah mengucapkan terima kasih kepada pombensin yang mengizinkanku menginap, kulanjutkan perjalanan ke Cilegon dan Merak. Tak berapa lama aku memasuki alun-alun kota Serang, kemudian lanjut ke Cilegon. Jalur Serang-Cilegon ternyata mulai naik-turun, tidak lagi flat. Dan karena masih pagi, jalan tidak terlalu panas.
Alun-alun Serang
Di kota Cilegon, melewati sebuah warnet. Aku mampir sebentar sekitar 15 menitan untuk mengupdate posisi agar rekan-rekan tidak khawatir. 

berhenti di Warnet posting posisi

salah satu menara masjid di Cilegon

Pukul 09.30, sesuai perkiraan, aku tiba di pelabuhan Merak. Sempat berhenti beberapa kali di pinggir laut untuk mendokumentasikan suasana sepanjang perjalanan.

jelang pelabuhan Merak
  
difoto sama Pak polisi, didekat Pospam-nya

Saat masuk ke pelabuhan, agak macet tapi masih bisa bermanuver di sela-sela kemacetan.  Pihak pelabuhan mematok tiket Rp 24.500,- untuk sepeda berikut orangnya. Selanjutnya, aku menuju dermaga 1, dan baru benar-benar naik ke kapal pukul 10.30 WIB. Dua jam diatas selat sunda, dan mengantri berlabuh, baru pukul 14.00 benar-benar mendarat di pelabuhan Bakauheni, Lampung.

Di pintu masuk Pelabuhan Merak

Posisiku yang di atas selat Sunda menjadi akhir dari Etape 1-Pulau Jawa.  Total jarak dari Demak ke Merak sejauh 697 km, ditempuh dalam waktu 6 hari, dari tanggal 6 hingga 11 Juli 2015.

Serang-Merak

Dukungan dari keluarga besar MTBFi sungguh luar biasa. Aku sama sekali belum pernah bertemu muka dengan teman-teman yang menerima, menyambut, dan menawarkan rumahnya sebagai tempat istirahat. Sebagian diantaranya memang sudah kukenal,  namun hanya via dunia maya. Namun, terasa begitu akrab saat bertemu,  seperti sudah saling mengenal lama. Mungkin itulah yang disebut dengan Gowes Brotherhood. Tanpa dukungan dari mereka, mungkin Etape 1 Pulau jawa ini tidaklah selancar seperti yang sudah dijalani. Semoga Allah membalas segenap kebaikan saudara-saudaraku ini dengan yang lebih baik. Amiinn.
antri masuk kapal, 1 jam-an
 
Di atas kapal Ferri penyeberangan Merak-bakauheni
pemandangan khas Merak, rebutan uang koin di laut


Tidak ada komentar:

Posting Komentar