Minggu, 27 Oktober 2013

Gowes ke Umbul Sidomukti-Ungaran

Umbul Sidomukti

Gowes ke Umbul sidomukti kali ini jarak tempuhnya sangat pendek. Hanya 10 km, di hitung dari Pom bensin Lemah Abang. Rinciannya Lemah Abang-Pasar Jimbaran 7 km dan Pasar Jimbaran-Umbul Sidomukti 3 km. Jikalau jalannya datar mungkin dapat ditempuh dalam waktu setengah jam. Tapi berhubung jalannya 95 % menanjak, kata om Yudi, butuh kira-kira 3-4 jam, termasuk istirahat. 10 km dalam 4 jam. Waduh. Seperti apa kira-kira jalurnya yaahh..

Gowes ke Umbul Sidomukti ini, buatku sendiri, adalah jarak jauh pertama setelah (baru) dua bulan mulai gowes. Bersama Fedsemar yang hobi nanjak dan dengan kondisi sepeda besi yang sederhana. Sementara, buat temen-temen Fedsemar, ini adalah gowes pengulangan yang kesekian.  Belajar dari pengalaman sebelumnya, yang kehabisan waktu karena digowes rumah, maka kali ini diloading di pick up.

Pukul 05.30, aku sudah standby di rumah  om Taufiq. Dari sini, kami ke arah pasar kambing, karena disana telah menunggu om Tri Sutiyono yang menggowes sepeda dari rumahnya di dekat Poncol. Om Tri sendiri orang Semarang yang sehari-harinya bekerja di Cikarang. Mumpung pulang, beliau diajak ikut serta gowes ke Umbul Sidomukti. Fedranger kalau tidak salah nama chapternya.

Dari pasar kambing, 3 sepeda di loading dengan mobil pick up. Di Ngesrep diloading lagi dua sepeda, Om Hengki dan om Dona, lalu di Ungaran ditambah om Dilli dan om Rudi. Pokoke full loading. Setibanya di Lemah abang bergabung juga Om Yudi dan Om Hendhy, sang sultan Ungaran. Sehingga totalnya sembilan orang.

Setelah sepeda diturunkan dari pick up, kami segera menyeberang ke arah pintu gerbang masuk Bandungan. Waktu menunjukkan hampir pukul 08.00. Segera kami disambut dengan tanjakan.


Tiba di Pom Bensin Lemah Abang
Pola Gowes Fedsemar,sejauh yang kuikuti adalah grouping. Bila ada yang terpisah karena ketinggalan, maka ia akan ditunggu hingga masuk kembali kedalam grup. Dan jika trek ada tanjakan. Maka, biasanya di puncak tanjakan, akan istirahat barang semenit dua menit meredakan nafas yang ngos-ngosan untuk kemudian digowes lagi. Jadilah, polanya nanjak-berhenti-nanjak berhenti.

Sampai tidak terasa...eh, terasa ding... setelah dihibur dengan pemandangan indah khas pegunungan dan suhu yang dingin, kami tiba di pasar Jimbaran. Berarti jarak tinggal 3 km lagi. Artinya, sudah dekat, bro...

Tapi, justru 3 km itulah, tantangan terberat yang menjadi ciri khas Umbul Sidomukti. Kata om hendhy, jalannya sempit, full menanjak. Aduh...mendengarnya perutku kok langsung mules ya...^_^

Di pasar Jimbaran ini kami ngopi sebentar, sebagian minum teh. Perlu energi tambahan nih sebelum naik ke atas. Saat istirahat ini, datang pegowes senior menyusul kami,namanya om Hamid Aminuddin. Beliau menggowes dari Kendal. Dengan kecepatannya, ia mampu menyusul kami hingga Jimbaran. Sepedanya, Kona Explosif.
Siap jalan lagi, 3 km terakhir
Tinggal dikit lagi


Setelah dirasa cukup, kami mulai meniti 3 km terakhir itu. Dan benar, jalurnya nanjak...kemiringannya melebihi sigar Bencah, alhamdulillahnya cuma 3 km.. Dijalur ini, aku dan om hendhy menjadi peserta yang berada paling belakang. Sepeda besiku ini rasanya menjadi semakin berat saja. Perpaduan crank 28 dengan gear belakang 34 Megarange tidak banyak membantu. Dapat jarak sedikit, berhenti... maju sedikit berhenti.
Om Hendhy sedang menikmati tanjakan
Tanjakan di dukuh terakhir

Akhirnya, tibalah kami di dukuh terakhir. Ada sedikit jalan datar di sini, sebelum akhirnya bertemu satu tanjakan terakhir. Disini, om Hendhy sempat kuambil gambarnya. Di pertigaan jalan masuk dan keluar. Ada tanki besar disini,yang digunakan untuk menampung air gunung Ungaran sebelum disalurkan ke rumah warga di bagian bawah. teman-teman sudah berada di atas kami. Jauh jaraknya.
Pertigaan Sidomukti
Tinggal 500 meter lagi

Satu yang menyemangati adalah, bahwa di atas sana ada kolam renang di atas awan... Sehingga, rencanaku, setiba disini, harus nyemplung merasakan bagaimana sensasi berenang di kaki gunung di ketinggian 1200 km dpl ini.

Kita gowes lagi, berhenti sebentar, gowes lagi. Aduh lama nian. dan akhirnya tiba juga di sebuah dataran. Umbul Sidomukti di depan mata. Rupanya teman-teman menunggu kami disini, disebuah warung kecil, sambil makan roti dan ngeteh lagi.

salah satu pondok Wisata di Sidomukti

Umbul Sidomukti, sebelum kami nyebur
Setelah kami tiba, tentu setelah diledek... kami masukke dalam area Umbul sidomukti. Tujuan utamanya adalah kolam renang. Sepeda kami bawa, sengaja tidak diparkir di halaman parkir. Ada rencana gila yang sedang disiapkan teman-teman. Itu sepeda mau dibawa nyebur kolam...hihi..siap-siap di marahin satpam dah. Tapi, sampai rencana itu terlaksana, tidak ada satpam yang menakutkan. Mungkin beliaunya mau mengingatkan tidak tega, cuma geleng-geleng kepala saja..."Dasar wong uedannn" mungkin begitu batinnya. Beberapa pengungjung nampak menyunggingkan senyumnya melihat ulah kami. Eh,ngomong-ngomong airnya atisss banget..alias dingin pake banget...

Jika naik butuh 4 jam,maka turun sampai Lemah abang kembali cuma butuh 30 menitan. ya, karena isinya tinggal turunan. Disela-sela turunan,kami berhenti sebentar untuk mendinginkan rim. Tapi setelah bertemu jalan raya Jimbaran-Lemah Abang, kami sudah tidak menari rem kembali...terus menggelinding hingga Ungaran.
Mendinginkan Rim

Satu misi sudah terlampaui... mandi peda bersama sdi kaki gunung di kolam renang yang airnya dingin sekali... ^_^

DATA TEKNIS
- Rute :